Kamis, 17 Desember 2015

Budidaya Selada Keriting Organik

Ada dua group besar budidaya selada (Lactuca Sativa) yg berkembang di Indonesia. Pertama, selada daun bentuk korp-nya bulat terlepas, daunnya hijau mengembang. Ke dua, selada korp (heading lettuce) bentuk korp-nya bulat atau lonjong serta korp-nya padat.

Dari dua model di atas yg paling banyak dibudidayakan merupakan model selada daun, bentuk daunnya bergelombang condong berkerut-kerut, atau digemari banyak orang dengan nama selada keriting. Selada keriting toleransi ditanam di daerah tropis serta panas sekalipun. Model selada keriting bahkan juga dapat tumbuh dengan subur di dataran rendah serta panas seperti Jakarta.



Pada prinsipnya suhu terbaik buat budidaya selada kriting kira-kira pada 15-25°C dengan ketinggian 900 mtr. sampai 1. 200 mtr. dari permukaan laut. Model tanah yg digemari selada kriting merupakan lempung berdebu, lempung berpasir, serta tanah yg masihlah mempunyai kandungan humus. Walaupun demikianlah, selada keriting masihlah toleransi pada tanah yg miskin hara apabila di beri pengairan serta pupuk organik yang layak.
Penentuan benih serta penyemaian

Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada diraih dengan menumbuhkan tanaman selada sampai berbunga serta berbuah. Sehabis tua baru di ambil bijinya. Seandainya benih dibeli dari toko, varietas yg digemari banyak orang sekarang salah satunya penn great lakes, imperial serta new york. Kepentingan benih selada per satu hektar area merupakan 250 gr. Utk beroleh hasil terbaik, benih selada keriting mestinya disemai lebih dahulu sebelum saat ditanam di hamparan area yg luas.

Ada bermacam model media penyemaian utk budidaya selada, salah satunya dalam polybag, daun pisang, sistim tray, tanah tercetak atau diatas bedengan. Pada kesempatan kesekian kali ini yg dapat kami jabarkan merupakan media tanam diatas bedengan.

Perawatan budidaya selada

Perawatan yg dilaksanakan dalam budidaya selada kriting salah satunya penyiraman, pemupukan serta penyiangan. Penyiraman dilaksanakan sama sesuai cuaca yg ada. Andaikan ga ada hujan jalankan 2 kali penyiraman dalam 1 hari tiap tiap pagi serta sore. Penyiraman dapat dilaksanakan pada siang hari akan tetapi dengan intensitas air yg cukup banyak utk menjauhi layu mendadak pada tanaman.

Sehabis bibit yg ditanam berusia 2 minggu, seandainya tanaman kurang subur yg ditandai dengan warna hijau yg redup, tambahkan penambahan pupuk kandang banyak 2 ton per hektar. Pupuk kandang yg dimanfaatkan harusnya yg mempunyai kandungan unsur nitrogen tinggi seperti kotoran ayam. Pada usia tanaman menggapai 20 hari sejak mulai semprotkan pupuk cair organik dengan dosis 3 liter per hektar.



Walaupun siklus panennya cepat, penyiangan konsisten dibutuhkan dikarenakan tanaman selada kriting ini miliki akar yg dangkal maka daya saingnya benar-benar rendah dibandingkan tanaman pengganggu. Karena itu membutuhkan penyiangan yg teratur melalui langkah mencabut tanaman pengganggu. Dalam budidaya selada keriting kebanyakan dibutuhkan sekurang-kurangnya satu kali penyiangan gulma disaat masa budidaya.
Langkah penyiangan gulma sedkit tidak serupa pada musim kemarau serta penghujan. Pada musim kemarau gulma dicabut atau dipotong, lantas dilewatkan di permukaan tanah. Manfaatnya juga sebagai penambahan pupuk hijau serta membuat mulsa utk kurangi penguapan. Maka air utk penyiraman dapat dihemat. Pada musim hujan, gulma mesti dicabut serta bedengan mesti bersih dari hijauan. Hal tersebut utk menjauhi tumbuhnya jamuir serta penyakit di lebih kurang tanaman selada efek kelembapan yg tinggi.

Pengendalian hama serta penyakit

Hama serta penyakit yg umum menyerang budidaya selada keriting merupakan sebagaimana berikut :

- Jangel (Bradybaena similaris ferussac), mempunyai bentuk seperti siput mempunyai ukuran 2 cm. Hama ini menyerang tanaman di semua usia. Umum bersembunyi pada pangkal daun sisi dalam. Serangan hama ini buat daun berlubang. 
- Tangek (Parmalion pupilaris humb), mempunyai bentuk menyerupai dengan jangel akan tetapi tdk miliki siput. Efek serangannya sama buat lubang pada daun. Hama ini tambah banyak menyerang di musim kemarau dibandingkan musim hujan.
- Busuk lunak (soft rot), dikarenakan bakteri Erwinia Carotovora. Penyakit ini -menyerang sisi daun. Serangan di mulai dari pinggir daun, warna daun jadi coklat lantas layu. Tidak hanya dapat menyerang tanaman yg masihlah ditanam, penyakit ini bisa juga menyerang selada yg siap diangkut ke pasar.
- Busuk pangkal daun, dikarenakan Felicularia Filamentosa. Penyakit ini menyerang pangkal daun, serangan umum berjalan saat panen.

Dalam budidaya selada keriting organik, tdk di ijinkan menyemprot hama serta penyakit dengan pestisida sintetis. Pengendalian hama serta penyakit dilaksanakan dengan mencermati pemupukan, kebersihan kebun, perputaran tanaman serta apabila terpaksa sekali jalankan penyemprotan dengan pestisida nabati.

Penyiraman teratur serta pemupukan yg pas bisa dibuktikan efisien mengontrol hama. Akan tetapi, pengendalian hama yg paling efisien yakni dengan laksanakan budidaya tanaman sehat, mengatur kebersihan lingkungan seperti memelihara irigasi serta drainase dan menanggung kecukupan nustrisi buat tanaman khususnya utk kekebalan badan tanaman tersebut seperti unsur kalium. Unsur kalium dapat ditemui dengan memberi tambahan beberapa bahan daun bambu saat pembuatan kompos.



Panen budidaya selada

Budidaya selada keriting dapat dipanen 20-30 hari sehabis bibit ditanam. Jadi, kalau dihitung dimulai dari penyemaian hingga panen, lebih kurang diperlukan 40-60 hari. Produktiivitas tanaman selada keriting dapat menggapai 15-20 ton per hektar.

Panen dilaksanakan dengan mencabut tanaman hingga keakar-akarnya. Sehabis dipanen, sisi akar selada kriting dicuci serta daun-daun yg rusak dibuang. Kelompokkan daun selada keriting menurut ukuran. Pembuatan pasca panen mesti dilaksanakan dengan cepat serta lekas dikarenakan tanaman selada keriting gak tahan panas serta penguapan. Seandainya pengangkutan ke pasar ada jeda saat yg lama, taruhlah sayuran itu ditempat yg lembab dekat dengan air atau dengan cara teratur diciprati air.

Artikel Lainnya : Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar